News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Beragam Kuliner Wajo Disajikan di Pameran Kerajinan Terbesar Asia Tenggara

Beragam Kuliner Wajo Disajikan di Pameran Kerajinan Terbesar Asia Tenggara

 
Mediapertiwi,id,Jakarta-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Wajo hadir memanjakan para pencinta kuliner sepanjang gelaran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2023. Jika ingin merasakan beragam makanan khas Kota Sutera yang menggoda lidah, maka kunjungilah stan alias booth-nya.

Tahun ini, Inacraft yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), 1 - 5 Maret 2023, memilih Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai ikon. Tak heran jika 24 kabupaten/kota di Sulsel memamerkan produk khasnya masing-masing. Wajo pun tidak ketinggalan menawarkan sesuatu yang unik dan istimewa.

"Di lantai dua JCC, kita disiapkan booth Pemerintah Provinsi (Sulsel) khusus untuk makanan khas," kata Ketua Dekranasda Wajo, Sitti Maryam, Jumat (3/3/2023).

Maryam mengungkapkan, Wajo memperkenalkan beberapa menu andalan, antara lain lawa ikan, lawa udang danau, peppi, ikan kering bungo kertas, dan ikan kering sunu danau yang sudah ditumbuk dan ronto'. Semua hidangan ini pastinya akan membuat lidah para pengunjung bergoyang.

Tidak hanya menu lauk, Wajo juga memamerkan beragam kue khas, seperti beppa pute, katirisalla, jompo-jompo, katirimandi, ule kule, bolu peca, bette leppang, sarekaja mandafa, leppanjampu, dan baulu franggi. 

"Menariknya, semua yang kita pamerkan ini sudah terdaftar di Kementerian Hukum Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) Wajo," jelas Maryam. Terdaftar sebagai KIK menandakan hidangan-hidangan itu bernilai tinggi.

Maryam yang Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Wajo berharap, melalui Inacraft masyarakat Indonesia maupun mancanegara dapat lebih mengenal Wajo dan tertarik untuk berkunjung. Kalau perlu menanamkan investasi di Bumi Lamaddukelleng.

Sebelumnya, pada hari pertama setelah pembukaan, Rabu (1/3/2023), Wajo menampilkan Tari Pattennung Walida yang menggambarkan atau melukiskan tentang ketekunan dan kesabaran perempuan-perempuan Wajo dalam menenun sarung sutera.

Lalu, ada peragaan busana atau fashion show pakaian sutera rancangan desainer kondang, Defrico Audy, serta penampilan alunan musik kecaping yang dipadukan dengan gendang. Pakkacaping (pemain kecapi) oleh ibu ibu pengurus Dekranasda Wajo melantunkan lagu daerah "Cakkodo-kodo" dan "Sipalla-palla".(R, hpw). ’"’&&‘

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment