Harapan Besar Pada Acara Reuni 212 Yang Mengusung Tema Besar "Revolusi Akhlak Untuk Selamatkan NKRI" Pada 2 Desember 2025
Oleh:Jacob Ereste
MediaPertiwi,id-Tema reuni Akbar 212 yang telah memasuki tahun ke-7 ini (2 Desember 2018) adalah "Revolusi Akhlak Untuk Selamatkan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Dari Penjahat & Merdekakan Palestina Dari Penjajah" akan menjadi tujuan utama dari Acara Reuni Akbar Mujahid - Mujahidah 212 pada 11 Jumadil Akhir 1447 Hijriah atau 2 Desember 2025 di Lapangan Monas (Monumen Nasional), Jakarta Pusat.
Revolusi Akhlak Untuk Selamatkan NKRI Dari Penjahat artinya sungguh sangat luas, meliputi penyalahgunaan wewenang, rekayasa hukum hingga tindak pidana korupsi yang terkesan berjalan ditempat, tidak langsung ada tindakan nyata, seperti terjadinya pembangkangan terhadap putusan pengadilan dimana para terpidana tetap bisa berkekuatan hingga terkesan tidak ada upaya untuk melakukan penangkapan pada yang bersangkutan.
Penyelesaian kasus korupsi, siap dan penyimpangan prosedur bisnis dan perdagangan sampai beragam bentuk usaha perkebunan ilegal, ekspor hasil tambang serta dana bantuan sosial dan sejumlah proyek raksasa seperti Kereta Cepat Jakarta Bandung maupun IKN (Ibu Kota Nusantara) yang mengurus dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) harus diperjelas siapa saja yang terlibat melakukannya.
Sebab akibat dari kejahatan yang terstruktur, sistematis dan massif itu telah membuat rakyat semakin sengsara, jauh dari harapan keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka agar terbebas dari kemiskinan dan kebodohan.
Tema besar tentang Revolusi Akhlak Untuk Selamatkan NKRI yang diusung oleh panitia reuni 212 pada 2 Desember 2025 dapat lebih nyata terwujud dalam tata kelola pemerintahan yang baik dan benar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti luas. Sebab rakyat sudah terlalu lama menderita, setidaknya sejak 10 tahun terakhir rezim penguasa yang telah membuat porak poranda berbagai tatanan hukum, ekonomi hingga politik kotor sampai mendiskreditkan umat dan organisasi keagamaan yang selalu distigma sebagai pembuat keonaran.
Oleh karena itu, momentum Reuni 212 pada 2 Desember 2025 yang akan kembali dilakukan secara nasional dan diikuti oleh umat Islam dari berbagai kota dan daerah, sangat diharap dapat menghasilkan resolusi yang nyata untuk kemaslahatan seluruh warga bangsa Indonesia, tidak hanya bagi umat Islam semata sebagai pelopor sekaligus pelaksana utamanya.
Oleh karena itu, suara dan pendapat dari berbagai kalangan yang terhimpun, acara reuni 212 kali ini akan lebih besar dan lebih terarah karena ajan mendapat dukungan dari umat beragama non Islam yang simpati dan menaruh harapan besar dapat menjadi tonggak perubahan yang lebih baik dan lebih signifikan seperti yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk dapat segera keluar dari kesulitan ekonomi, tekanan politik dan ketidakberdayaan dari pelaksanaan hukum yang hanya menyasar masyarakat kecil. Sehingga perlakuan adil dalam pelaksanaan hukum harus dapat kembali ditegakkan, tanpa menunggu adanya tekanan dan reaksi dari masyarakat.
Suara dan aspirasi yang simpati dari warga masyarakat untuk Acara Reuni 212 telah dirangkum oleh Atlantika Institut Nusantara dengan mendengar serta mencatat beragam masukan, saran dan usulan agar acara yang terbilang akbar ini dapat memberi manfaat dan kontribusi nyata bagi upaya perbaikan dari tata kelola bangsa dan negara Indonesia untuk lebih baik serta lebih berasap, seperti upaya dalan mereformasi Polri serta wacana bagi instansi pemerintah yang lain, agar dapat berfungsi dan menunaikan tugasnya sesuai dengan tupoksi yang telah disepakati bersama rakyat.
Banten, 15 November 2025.

Post a Comment