News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pengadilan Rakyat Adalah Pengadilan Tuhan

Pengadilan Rakyat Adalah Pengadilan Tuhan

 

Oleh:Jacob Ereste 

Mediapertiwi,id-Jeratan hukum penguasa mungkin saja sudah terbeli juga dengan uang palsu yang entah dari mana sumbernya. Tapi hukuman rakyat lebih pasti dan berat, karena tidak memiliki batas pembebasan yang akan mendera seumur hayat. Inilah yang sedang terjadi sekarang, cercaan dan hujatan terus menghujam kenyamanan yang tak kunjung mereda. Karena itu, pengakuan kebahagiaan seorang pensiunan office boy di kantor kami lebih realistis, meski dengan dana yang tak pernah cukup untuk memenuhi kehidupan dimasa tuanya bersama keluarganya,  toh kebahagiaan itu bisa dia nikmati dengan segenap rasa syukur tanpa harus membayar konsultan hukum dan pembela bersama segenap buzzer yang harus dibayar dengan biaya yang tidak murah.

Jadi pengadilan rakyat sebagai simbolik dari proses pengadilan formal yang tumpul atau mandul, adalah vonis dan hukuman yang dilakukan oleh warga masyarakat yang tidak berdaya menembus sekat pengadilan formal yang dibentengi oleh berbagai kepentingan entah oleh siapa saja, sehingga pengadilan negara tidak berjalan seperti yang diharap oleh rakyat. Karena itu, rakyat melakukan pengadilan sendiri dengan cara maupun versinya sendiri-sendiri yang justru lebih kejam dan keji, tanpa ampun maupun remisi sampai yang bersangkutan mati di telan bumi.

Meski begitu, toh rasa keadilan bagi rakyat  yang tertindas jadi membengkak, meluas  masuk ruang pengadilan yang kosong, meski sumpah serapah terus menggema sampai langit hingga membuat malaikat terperangah kaget sambil mencatat keculasan mereka yang ikut merekayasa drama sabun tersebut. Persis seperti sumpah serapah dan makian dari rakyat yang kecewa, membuat azab terkirim pasti ke alamat yang tepat, tak mungkin salah sasaran seperti distribusi Bansos yang memang direkayasa untuk melegitimasi pengesahan dana untuk dikantongi sendiri oleh mereka yang menjadi sutradara sekaligus pemain dalam drama konyol tersebut.

Kekuasaan yang sarat  dengan kepalsuan seperti telah menjadi kodrat bawah sejak awal hingga akhir yang tidak berujung. Hasilnya, jelas dalam bentuk pengadilan rakyat yang tidak mungkin dibendung, karena muncrat dari mata air hati nurani yang perih merintih hanya didengarkan oleh langit. Maka itu, pengadilan rakyat sebagai perlawanan moral untuk tegaknya  etika dan akhlak mulia manusia tidak mungkin terbendung. Ia mengalir seperti hukum alam sebagai sunnatullah yang tak terbantah.

Pengadilan rakyat adalah cermin keputusan publik terhadap sistem hukum yang tidak adil karena telah dikonversi dalam bentuk saham yang dikantongi oleh segelintir manusia munafik, ingkar pada sumpah jabatannya sendiri yang sudah terkirim ke langit. Mereka pun -- pada saat berikutnya -- akan menyaksikan sendiri besaran ongkos yang harus mereka tebus lebih berlipat nilainya dari tarif pajak yang mencekik.

Pengadilan rakyat adalah suara nurani kolektif yang tak mungkin dibeli dengan harga berapa pun. Karena esensi dari pengadilan rakyat adalah permintaan hukum formal yang yang gagal untuk  diwujudkan dengan berbagai dalih dan argumen hukum dari tafsir demi dan untuk uang, kekuasaan dan kenikmatan diri sendiri diatas luka rakyat banyak.

Pengadilan rakyat ditegakkan oleh moral yang diasuh oleh spiritual, tidak lagi mengacu pada yuridis formal yang dianggap fakir dan busuk. Begitu juga tribunal rakyat dalam skala internasional, menyeracau dengan menggugat dan menteror langit. Hingga azab karma beruntun turun seperti hujan membasahi bumi. Seakan sedang membasuh semua kotoran agar segera ditelan laut. Maka itu pengadilan rakyat lebih perih, sebab bisa dirasakan oleh semua anggota keluarga yang terlibat, tanpa kecuali untuk para cecunguk serta begundal yang setia menyertainya. 

Bagi yang percaya bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, maka pengadilan rakyat yang sesungguhnya adalah pengadilan Tuhan. Dan pengadilan Tuhan adalah sunnatullah yang tak terbantah. Jika suatu bangsa zalim dan pimpinnya korup, maka kehancuran akan datang cepat atau lambat (An Anfal : 52). Lagian, menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu, selaku Pemimpin Spiritual Nusantara dalam berbagai diskusi rutin mingguan Senin-Kamis, pengadilan rakyat ini sudah terjadi dan dilakukan sejak pergantian tahun 2024 hingga sekarang, tandasnya meyakinkan.

Banten, 29 Juni 2025.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment