Muzakir Manaf Pun Menolak Untuk Mendiskusikan 4 Pulau Milik Aceh Dengan Bobby Nasution
Mediapertiwi,id-Empat pulau milik Provinsi Aceh yang hendak diambil oleh perintah Provinsi Sumatra Utara itu terletak perairan Barat Sumatera, dekat perbatasan antara Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Secara geografis, keempat pulau itu -- Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan dan Pulau Panjang -- memang lebih dekat ke daratan Sumatra Utara, sekitar 1,2 hingga 2,4 kilometer dari pesisir Tapanuli Tengah, sedangkan dari daratan Aceh Singkil sekitar 30 kilometer. Meski begitu, secara administratif keempat pulau itu tercatat milik Provinsi Aceh yang secara administratif masuk dalam wilayah pemerintah Provinsi Sumatera Utara sejak adanya keputusan Menteri Dalam Negeri No. 050-245 Tahun 2022. Padahal, sejak beberapa tahun silam dalam peta topografi TNI-AD Tahun 1978 dan kesepakatan batas wilayah tahun 1992 justru sekarang diperebutkan, karena diketahui memiliki kandungan mineral sumber daya alam yang melimpah.
Jadi konflik geografis dan administratif terkait dengan empat pulau di Aceh ini, karena adanya potensi ekonomi yang melimpah di kawasan tersebut.
Ketika suasana ketegangan antara Aceh dengan Sumatera Utara semakin meruncing, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution berinisiatif mengajak pemerintah Provinsi Aceh untuk bekerjasama mengelola keempat pulau tersebut. Ia nekat menyambangi Muzakir Manaf di Tanah Rencong untuk melakukan.kooperasi mengelola keempat pulau tersebut. Bobby Nasution pun mengungkapkan hasratnya itu di Meuligoe Gubernur Aceh, pada hari Rabu 10 Juni 2025. Meski kunjungan menantu Joko Widodo itu disambut Muzakir Manaf, ia menolak untuk membahas masalah keempat pulau tersebut dengan mempersilahkan berbicara dengan stafnya.
Artinya, kapasitas Muzakir Manaf memang bukan gubernur kaleng-kaleng seperti istilah yang populer digunakan anak muda di Medan. Sebab ketangguhan Muzakir Manaf berjuang sudah dia buktikan sejak mulai bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka hingga kemudian memegang kendali sepenuhnya sejak gugurnya Abdullah Syafi'i. Dan jabatan Panglima Gerilyawan GAM itu pun dia sandang tiada ketahuan sedikitpun. Artinya, naluri berperang atau bertarung sungguh mencerminkan ketangguhan sejumlah pahlawan dari Tanah Rencong. Bahkan, kini akibat dari upaya dari perampasan keempat pulau itu, pasukan Inong Bale pun telah siap memasang badan pada garis terdepan.
Karena itu, Muzakir Manaf yang kini menjadi Gubernur Aceh sekarang ini tak mungkin akan surut selangkah pun, sebagai mantan Panglima Perang GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang sudah terlatih, tiada pernah ragu seperti keberaniannya.untuk menggantikan Abdullah Syafi'i yang gugur pada 22 Februari 2002. Setelah itu pun aktivitas Muzakir Manaf pun terus berlanjut mendirikan Partai Aceh tahun 2007.
Muzakir Manaf yang lebih dikenal sebagai Mualem ini sungguh sebagai sosok aktivis pergerakan, politikus dan berpengalaman memimpin gerilyawan GAM, pernah menjadi wakil Gubernur Aceh tahun 2012-2017 dan Gubernur Aceh sekarang, 2025-2030. Namun yang sungguh sangat dikhawatirkan akibat dari konflik administratif dan geografis yang culas dan konyol ini, bisa berdampak sosial dalam hubungan kekerabatan antara warga masyarakat Aceh dengan warga masyarakat Sumatera Utara.
Sementara pada Intinya, pesan tegas Muzakir Manaf sebelum meninggalkan Bobby Nasution pada acara pertemuan itu bahwa Muzakir Manaf tidak ingin berbicara panjang lebar yang tidak perlu mengenai soal empat pulau itu yang hendak direbut itu. Karena realitasnya, dalam berbagai kesempatan sebelumnya Muzakir Manaf pun telah menegaskan empat pulau itu merupakan kewenangan Aceh dari segi geografis maupun batas wilayah. Karena Muzakir Manaf enggan untuk memperdebatkannya. Kalau ada usulan dari Gubernur Sumatra Utara agar keempat pulau itu dikelola bersama, tak menjadi masalah, selama Pemerintah Provinsi Aceh yang kini dipimpin oleh mantan Panglima Gerilyawan GAM itu mau, atau menolak sebagai bagian dari hak kemerdekaan Aceh.
Senen, 16 Juni 2025.
Post a Comment