Kisaran Wilayah Persemaian dan Pertumbuhan Hingga Perkembangan Nilai-nilai Spiritual
Oleh:Jacob Ereste
Mediapertiwi,id-Habitat spiritual berkisar pada wilayah naluri, perasaan, insting, firasat, bisikan jiwa, petunjuk batin, intuisi hingga Ilham sejenis petunjuk gaib yang sit diterima oleh akal pikiran. Jika mengacu pada agama seperti yang dapat diterima oleh para Nabi disebut wahyu yang lebih sedikit hanya dapat diperoleh oleh orang-orang tertentu saja yang mempunyai kelebihan khusus atas pemberian langsung dari Tuhan.
Dalam terminologi Jawa ada yang disebut wangsit -- semacam petunjuk khusus tentang sesuatu kepada orang-orang tertentu pula -- yang tekun dan gigih menjalankan laku spiritual yang diiringi dengan syarat dan pantangan yang tidak boleh dilanggar, sehingga capaian dari laku spiritual dapat maksimal tercapai.
Demikian juga firasat, bisikan jiwa, petunjuk batin, Ilham, wasilah yang dihasilkan oleh kekhusukan do'a, zikir, sedekah atau amalan-amalan dalam upaya mendekatkan diri dengan Tuhan. Begitulah muatan nilai-nilai yang tidak terbilang dalam spiritualitas. Melalui wasilah atau sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui amalan serta perbuatan baik lain untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas spiritualitas dan kesadaran diri terhadap semua keterbatasan hanya mungkin digenapi oleh Allah.
Satu diantara perkenaan dari Allah itu adalah Taufik -- semacam petunjuk atau bimbingan dari Tuhan untuk melakukan sesuatu yang baik. Sehingga bentuk pertolongan atau bantuan dari kekuatan Tuhan dapat mencapai tujuan dalam melakukan kebaikan- kebaikan yang diridhoi oleh Tuhan.
Sama halnya dengan hidayah, sebagai petunjuk atau bimbingan dari Tuhan, sehingga adanya pencerahan atau kesadaran spiritual yang mendapat dukungan dari Illahi Rabbi dalam menjalani dan menghadapi tantangan hidup yang harus diatasi dengan keringan serta kebahagiaan sepenuh hati.
Pada akhirnya menggapai barokah -- berkah -- atau karunia dari Allah untuk menikmati keberhasilan yang diberkati oleh Allah. Seperti halnya wahyu yang diyakini oleh semua orang yang percaya terhadap ajaran dan tuntunan agama, hanya ada pada wilayah spiritual seperti kemampuan mengungkap pesan dari langit, kemampuan membangun komunikasi langsung dengan Tuhan hingga memperoleh sikap bijak yang lebih bersifat transenden. Sehingga dalam agama Wahyu -- yang diturunkan dari langit -- Wahyu itu sendiri bermakna sebagai sumber pengetahuan dan kebijaksanaan hingga diyakini sebagai landasan dari ajaran dan praktik keagamaa@n yang berasal dari langit.
Citeureup, 15 Mei 2025.
Post a Comment