News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kakek Cabul: Operator SARA Binaan Jupikar dan Pak Teler

Kakek Cabul: Operator SARA Binaan Jupikar dan Pak Teler

 
Mediapertiwi,id-Kakek Cabul, pria uzur yang dulunya hanya dikenal karena tingkahnya yang tak senonoh, kini menjelma menjadi eksekutor utama dalam jaringan media semu yang dikendalikan Jupikar dan Pak Teler. Di tangannya, situs-situs media yang berisi fitnah, hujatan, dan isu SARA menjadi senjata untuk menghancurkan reputasi siapa pun yang dianggap musuh kelompok tersebut.

Jupikar, tenaga kontrak Pamhut yang berhasil menyusup ke dunia pers, kini menjadi dalang besar di balik operasi ini. Meski gagal lolos P3K, ia justru sukses mendapatkan kartu UKW. Entah bagaimana, ia bisa lolos uji kompetensi wartawan, padahal karya jurnalistiknya nyaris tak ada. Yang aktif hanya lobi iklan dan pokir, bukan berita.

Sementara itu, Pak Teler, pengendali utama jaringan, semakin licik. Meski tak bersertifikat UKW, ia justru merekrut siapa saja untuk memperbanyak pasukan "wartawan" media semu. Mantan pedagang ikan keliling, pencari sumbangan, hingga pria-pria pengangguran diberinya kartu pers murahan seharga 15.000 rupiah. Tujuannya? Bukan untuk menghasilkan berita, melainkan untuk menggarap anggaran pokir dan iklan.

Di balik layar, Kakek Cabul berperan sebagai operator utama. Ia mengelola konten-konten provokatif yang disebar di berbagai situs media berkesan asing tapi kosong isinya. Konten yang sengaja didesain untuk merusak nama baik pihak tertentu, terutama Ery Iskandar, pengamat pers yang berani mengkritik praktik kotor kelompok ini.

Dengan memainkan isu "Asoe Lhok," Jupikar menyebar fitnah kepada siapa saja yang dianggap menghalangi langkahnya. Pak Teler pun ikut bermain, merangkap sebagai dosen dan pengendali jaringan, memastikan setiap propaganda SARA yang diluncurkan Kakek Cabul efektif menghancurkan target.

Ironisnya, media-media semu ini telah lolos sertifikasi Dewan Pers. Tak ada kontrol, tak ada pengawasan. Hanya amplop iklan dan pokir yang terus mengalir, mengisi kantong Jupikar dan kawan-kawannya.

Apakah Dewan Pers akan terus berdiam diri? Atau, justru ikut terseret dalam permainan kotor para penyusup bersertifikat ini? (Ery) . 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment