News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Materi Paparan Publik PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk Periode 2022

Materi Paparan Publik PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk Periode 2022

 
Mediapertiwi,id,Kulta-PT Bumi Teknolulture Unggal Tbk (Perseroan memulai kegiatan komersialnya 2001 di bidang bioteknologi pertanian dan pembibitan tanaman huta obatan. Pada tahun 2016, Perseroan mengambil alih sahar Golden Harvest Coca

yang memilild anak perusahaan PT Golden Harvest Cocoa Indonesia yang bergerak dal industri pengolahan biji kakao, menjadikan bidang usaha tersebut sebagai kegiatan utama sekarang ini.

Menghadapi segala tantangan selama tahun 2022. Perseroan telah memberikan upaya terbaik untuk dapat mencapai target keberlanjutan yang direncanakan. Kinerja Perseroan per 31;Desember 2022 membaik dengan memperoleh Pendapatan sebesar Rp 153.50 miliar atau meningkat 4,46% (Rp 6,56 miliar) dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 146,94 miliar

Sementara rugi kotor Perseroan tercatat pada angka Rp 11,82 miliar atau meningkat 1,91% (Rp 0,22 miliar) dibandingkan tahun 2021 dengan rugi kotor sebesar Rp 11,60 miliar.

Total Aset Perseroan pada tahun 2022 mengalami penurunan 0,74% atau sebesar Rp 31 miliarbmenjadi Rp 4.142,04 miliar, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 4.173,04 miliar Penurunan tersebut akibat berkurangnya Aset Lancar sebesar Rp 38,98 miliar atau 33,97% dari Rp 114,75 millar pada tahun 2021 menjadi Rp 75,77 miliar untuk tahun 2022, utamanya disebabkan olehpenurunan Persediaan sebesar Rp 27,48 miliar atau 40,57% dari Rp 67,72 miliar pada tahun2021 menjadi Rp 40,25 miliar di tahun 2022.

Sedangkan Aset Tidak Lancar mengalami kenaikan menjadi Rp 4.066,27 miliar pada tahun2022 dari Rp 4.058,29 di tahun 2021. Kenaikan tersebut disebabkan oleh bertambahnya Aset

Tetap dari Rp1.645,94 miliar di tahun 2021 menjadi Rp1.773,27 miliar pada tahun 2022 atau bertambah 7,74 % sebesar Rp127,33 miliar. Tahun 2022, Perseroan mencatat Liabilitas sebesar Rp 2.939,13 miliar, bertambah sebesar Rp 327,67 millar (12,55 %) dari Rp 2.611,45 miliar pada tahun 2021. Dari angka tersebut Liabilitas Jangka Pendek menurun sebesar Rp 91,04 miliar (29,45%), dari Rp 309,15 miliar tahun 2021 menjadi Rp 218,11 miliar tahun 2022 yang disebabkan terutama oleh menurunnya Beban yang masih harus dibayar sebesar Rp 80,38 miliar (41,23%) dari Rp 194,94 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 114,56 miliar untuk

tahun 2022, serta menurunnya Utang lain-lain pihak ketiga dari Rp 19.01 miliar (2021)

menjadi Rp 0,04 miliar (2022) atau berkurang 97,66% ( Rp 18,56 miliar).

Dari sisi produksi, Perseroan mencapai hasil sebanyak 8.438 ton lemak kakao (cocoa butter), 7.673 ton kakao padat (cocoa cake) dan 3.297 tonubuk kakao (cocoa powder) pada tahun2022. Dengan kebutuhan bahan baku berupa bijakao yang sepenuhnya dumpor dari Afdan Amerika Latin.

Masih tingginya potensi pengembangan industri kakao di Indonesia dan dengan pencapaian tahun 2022 serta serangkaian strategi dan kebijakan yang disiapkan oleh Manajemen(sup).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment