News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dipimpin Mentan SYL, Amran Mahmud dan Muhammad Ashar Ikuti Rakor Antisipasi Dampak El Nino

Dipimpin Mentan SYL, Amran Mahmud dan Muhammad Ashar Ikuti Rakor Antisipasi Dampak El Nino

 
Mediapertiwi,id,wajo-SulSel-Bupati Wajo, Amran Mahmud dan Kadis Pertanian Ir.Muhammad Ashar mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor)  secara virtual bersama Kementerian Pertanian RI, Senin (22/5/2023). Rakor ini bertujuan untuk merumuskan dan menetapkan langkah strategis untuk adaptasi dan antisipasi perubahan iklim dan iklim ekstrim, utamanya El Nino (kekeringan).

Rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) didampingi para pejabat Kementan RI ini dihadiri oleh 9 Gubernur dan 20 Bupati se-Indonesia serta masing-masing OPD yang menangani pertanian, termasuk Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone.

Pada Rakor tersebut, Amran Mahmud mengajukan beberapa usulan sekaligus permintaan kepada Mentan SYL sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi El Nino, khususnya di Kabupaten Wajo.

Diantaranya, Amran Mahmud meminta untuk difasilitasi ke Kementerian PUPR agar tinggi elevasi air di Pintu Air  Bendung Gerak Tempe bisa sedikit diturunkan.  Dengan begitu, sekitar 15ribu hektare areal  pertanian yang selama 4 tahun ini tidak bisa dimanfaatkan bisa dimaksimalkan kembali. 

Ketua DMI Kabupaten Wajo ini juga mengusulkan pembentukan kantong-kantong air di wilayah muara danau Tempe ke Teluk Bone agar menutupi kebutuhan air wilayah Takkalalla dan Bola, sekaligus memanfaatkan air Danau Tempe tidak terbuang begitu saja ke Laut. 

Lalu, Amran Mahmud juga berharap kepada  Mentan SYL untuk dibantu mewujudkan Bendungan Bulucepo yang bisa mengairi sekitar puluhan ribu hektare dan Bendungan Cella-cella untuk ribuan hektare.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi Bupati Wajo yang menurutnya sudah menyiapkan berbagai alternatif langkah antipasi. 

"Saya kira Bupati Wajo bersama Bupati lainnya sama. Sudah tahu jika terjadi El Nino akan melakukan apa. Usulannya kita masukkan nanti di agenda aksi. Kita juga akan komunikasi dengan Menteri PUPR," ucapnya.

Sementara, Amran Mahmud yang dikonfirmasi usai mengikuti kegiatan segera meminta kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Wajo bersama jajaran untuk merumuskan dan menyusun langkah antisipasi menghadapi El Nino.

Amran Mahmud menjelaskan bahwa El Nino ini diprediksi akan terjadi bulan Juni 2023. Sehingga,  selain meminta kepada jajaran DPKP, Ketua  DPD PAN Wajo ini juga meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap dampaknya.

"El Nino ini adalah fenomena alam yang bersifat global tetapi dampaknya bisa dirasakan bervariasi di wilayah masing-masing. Dan ini harus kita waspadai," ucapnya.

Ketua ICMI Kabupaten Wajo ini berharap kalaupun nanti terjadi El Nino, air danau tempe yang mengalir ke Teluk Bone tetap bisa dimanfaatkan oleh petani yang berada wilayah tadah hujan, khususnya wilayah Majauleng, Penrang, Takkalla dan Bola.

"Apalagi berdasarkan hasil konfirmasi dari Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Wajo bahwa produksi pertanian kita mengalami peningkatan yang signifikan, khususnya produksi padi kita  pada akhir tahun 2022 lalu berada di angka 986.180,65 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau meningkat 187.917,91 ton dari sebelumnya  tahun 2021 sebesar 798.262,74 ton," ucapnya.

Angka tersebut lanjut Amran Mahmud, semakin mendekati target kita untuk bisa produksi 1 juta ton padi per tahun, sekaligus menempatkan Kabupaten Wajo sebagai daerah dengan peningkatan produksi tertinggi di Indonesia pada tahun 2022 yaitu sebesar  187.917,91 ton atau 23,54 persen.

"Mari kita berdoa dan terus berusaha dalam kebersamaan, sinergitas dan kolaborasi agar kita meminimkan dampak el nino ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Kepala DPKP, Ashar bersama jajaran turut mendampingi Amran Mahmud pada Rakor Virtual ini di tempat yang terpisah.(Hpw).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment