News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kebersamaan Mutlak Mencapai Tujuan Luhur Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Kebersamaan Mutlak Mencapai Tujuan Luhur Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Oleh:Jacob Ereste

Mediapertiwi,id,-Semangat gotong royong menjadi bekal pendorong tekat kebersamaan dalam derap perjuangan untuk mencapai cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Demikian ungkap Joyo Seantoro, aktivis senior yang selalu berada pada garis terdepan perjuangan untuk kebahagiaan bangsa Indonesia yang merdeka, adil dan makmur serta sejahtera dalam suasana damai dan tenteram secara lahir maupun bathin.

Buah dari spiritual -- yang senantiasa mengedepankan  bathin -- adalah pokok utama dari tata kelola bangsa  yang diharapkan dapat melahirkan generasi tangguh sebagai negarawan sejati yabg senantiasa rela dan ikhlas mendedikasikan diri untuk negeri ini.

Bangsawan yang baik akan melahirkan Negarawan yang baik. Tetapi kejahatan negara akan membuat bangsa ikut menjadi rusak dan bejat moralitasnya  akibat abai pada etik profetik yang menjadi  penyangga moral dan akhlak hingga anugerah Tuhan kepada manusia sebagai makhluk yang mulia di muka bumi, tak ubah seperti hewan yang cuma memiliki nafsu dan tamak.

Bahkan naluri kebersamaan pun punah -- dalam sikap dan sifat dasar manusia -- tidak lebih adil dan tidak lebih beradab, karena hasrat untuk tampil lebih unggul dari yang lain -- seperti raja hutan di belantara yang mengerikan.

Kebersamaan dari saripati sikap dan sifat untuk selalu bergotong royong -- telah menjadi pakem berbangsa dan bernegara jauh sebelum kemerdekaan negeri ini diproklamasikan. Artinya, sifat dan sikap warga bangsa Indonesia dalam bergotong royong telah menjadi kesadaran dan pemahaman bahwa banyak hal tidak mungkin bisa dilakukan sendiri dengan pongah mengabaikan orang lain. 

Maka itu, nilai-nilai kebangsaan nusantara yang khas dan unik, perlu dijaga dan dilestarikan demi dan untuk cita-cita bersama. Kecuali itu, kedadaran hendak dicerai beraikan -- dipecah dan dibelah dengan cara adu domba -- telah menjadi pelajaran dan pengalaman pahit sepanjang sejarah bagi suku bangsa kita dalam menghadapi kaum penjajah. Dan kini, kaum penjajah itu justru muncul dari dalam negeri kita sendiri.

Karena itu kebersamaan umat beragama, kebersamaan mahasiswa dan kaum buruh serta kaum intelektual dan cendekiawan serta segenap elemen masyarakat yang mendambakan kedamaian yang abadi patut dan perlu bersatu padu mengambil bagian dalam kebersamaan untuk menata kehidupan berbangsa dengan cara bernegara yang baik dan benar, tidak semaunya sendiri. Sebab negeri ini warisan dari nenek moyang kita bersama, bukan pula milik pribadi seorang yang paling berkuasa sekalipun. 

Kesadaran dalam kebersamaan ➡ membangun negeri ini, adalah kunci mencapai keberhasilan dari segenap cita-cita bersama yang mulia itu agar bisa segera keluar dari ancaman yang mengerikan dari keterpurukan yang  tidak kita inginkan terjadi.

Oleh karena itu, kesadaran dalam kebersamaan perlu dibangkitkan -- tak lagi perlu mempersoalkan cara dan model yang berbeda -- sebab tujuan utama kembali menata kehidupan bernegara yang utama untuk kemudian menata kehidupan berbangsa yang lebih baik, yang lebih beradab agar adil dan makmur hingga berbahagia secara lahir dan secara bathin, hanya mungkin bisa dicapai dan dinikmati bersama  atas kerjasama semua pihak, tak mengabaikan satu elemen manapun.

Oleh karena itu, kegandrungan dari  kesukaan pada kegemaran 'balap karung' saatnya dihentikan. Mimimal sampai tujuan bersama segenap rakyat yang damba pada cita-cita luhur dan mulia kemerdekaan bangsa Indonesia. Cita-cita mulia dan luhur itu adalah essensi dari muatan spiritual Pancasila seperti yang termaktub jelas dalam pembukaan UUD 1945 yang acap pula dianggap sakral. 

Banten, 11 April 2023

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment