News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Asta CitaKe-4, Partai Gerindra Menggelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional

Asta CitaKe-4, Partai Gerindra Menggelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional


MediaPertiwi,id-Jakarta-Partai Gerindra menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional sekaligus menegaskan kembali fokus Presiden Prabowo Subianto terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas yang masuk dalam Asta Cita ke-4.Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

Ketua Panitia Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Sumarjati Arjoso, dalam sambutannya menekankan kegiatan tahun ini bertujuan mendorong penguatan peran disabilitas sebagai pemimpin dan agen perubahan.

“Tentunya tema ini menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukan hanya sebagai penerima manfaat pembangunan. Tetapi juga sebagai pelaku perubahan yang memiliki kemampuan untuk memimpin, berkarya, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Sumarjati di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/12).Acara tahunan yang ke-11 ini mengundang 25 komunitas disabilitas dengan masing-masing 30 peserta.

Sumarjati menjelaskan bahwa perhatian terhadap penyandang disabilitas merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo.

“Dalam hal ini, Presiden Prabowo mencantumkan perhatian pada disabilitas ini adalah pada Asta Cita yang ke-4. Jadi Asta Cita yang ke-4 itu kepedulian, perhatian, pemberdayaan kepada yang miskin, lansia, dan disabilitas,” jelas Sumarjati.

Ia memaparkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2024 yang mencatat jumlah penyandang disabilitas mencapai 28 juta orang atau sekitar 10% populasi Indonesia.

Sebanyak 17,2% di antaranya tidak pernah bersekolah, sementara hanya 4,2% yang menempuh pendidikan tinggi. Akses kesehatan dan kesempatan kerja pun masih lebih rendah dibandingkan kelompok non-disabilitas.

“Ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan peraturan pemerintah yang mengikutinya belum dapat terlaksana dengan optimal,” ujarnya. Ia berharap pemerintah dan organisasi terkait dapat memperbaikinya.Pada peringatan tahun ini, Gerindra mengangkat tema pemberdayaan melalui UMKM. Terdapat 25 UMKM dari komunitas disabilitas yang memamerkan dan menjual produk mereka.

“Sehingga mereka memamerkan barangnya juga mendapatkan penghasilan dari produknya, jangan sampai pulang dengan tangan kosong,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Sumarjati mengajak seluruh hadirin mendoakan korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menyoroti bahwa penyandang disabilitas menjadi kelompok yang paling rentan dalam situasi darurat.

“Pastinya bagi disabilitas, penderitaannya akan sangat-sangat berat. Semoga atas kebijakan pemerintah dan dukungan masyarakat, semua cepat dapat ditanggulangi,” ujar Sumarjati.

“Demikianlah kita semua berdoa untuk teman-teman semua, baik yang di sini maupun yang terkena bencana. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya dan kita diberikan kesehatan, aman, dan sejahtera,” tandasnya.Kaum difabel merupakan kelompok orang yang mengalami keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam jangka waktu lama. Dengan kondisi tersebut, penyandang disabilitas memerlukan perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah agar hak-hak mereka, termasuk hak untuk hidup layak, dapat terjamin.

Di Indonesia, hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan hak bekerja telah diatur dalam UU No 8 Tahun 2016, pasal 53, tentang Penyandang Disabilitas. Pasal ini mengatur kewajiban pemerintah dan sektor swasta untuk mempekerjakan penyandang disabilitas di instansi dan perusahaan.

Memiliki pekerjaan dan penghidupan yang layak adalah hak setiap orang, termasuk penyandang disabilitas. Namun, kenyataannya, banyak penyandang disabilitas yang masih kesulitan dalam memperoleh pekerjaan, sehingga mereka berada dalam kondisi yang lebih terpuruk dan belum merasakan kesetaraan dengan masyarakat lainnya.

Menanggapi hal ini, Partai Gerindra memperingati Hari Disabilitas Internasional dengan mengangkat isu kesetaraan dan hak bekerja bagi penyandang disabilitas. Isu ini sangat penting mengingat kondisi mereka yang masih kurang mendapatkan perhatian pemerintah. Partai Gerindra berupaya mengangkat derajat kaum disabilitas melalui perjuangan kesetaraan dan pemenuhan hak mereka.

Ketua Harian Partai Gerindra, Prof. Dr. Ir. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H., menegaskan bahwa negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk pemenuhan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi penyandang disabilitas.

Waketum Partai Gerindra Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial, dr. Sumarjati Arjoso, S.K.M., menjelaskan bahwa disabilitas merupakan kondisi yang memerlukan perhatian khusus dan pendampingan untuk mencapai kemandirian.

“Dengan berbagai kekurangan dan kelebihan yang memerlukan perhatian, kasih sayang, pendampingan, dan upaya pemberdayaan, yang tidak mudah,” ujar Sumarjati pada peringatan Hari Disabilitas Internasional bersama Partai Gerindra, Selasa (7/1/2025).

Selain itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim S. Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa sejak 2015, Partai Gerindra telah berkomitmen untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada penyandang disabilitas.

“Seiring berjalannya waktu, ada beberapa pencapaian yang kami percaya memberikan manfaat besar bagi para penyandang disabilitas,” pungkas Hashim.(Sup). 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment