Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Wajo: Formalitas atau Perubahan?
MediaPertiwi,id-Wajo-SulSel-Pemerintah Kabupaten Wajo akan melakukan seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama untuk 10 posisi. Namun, apakah seleksi ini dapat menghasilkan pemimpin yang berintegritas dan mampu mengubah Wajo yang saat ini masuk zona merah dalam catatan KPK?*
Anggota Komisi I DPRD Wajo, H. Mustafa, menyambut baik langkah Pemerintah Kabupaten Wajo ini, namun ia juga menekankan bahwa seleksi harus dilakukan dengan transparan dan berbasis kompetensi.5 November 2025 .
"Seleksi harus betul-betul mencari calon pemimpin yang mumpuni dan siap memberikan kontribusi sesuai dengan visi, misi Bupati dan RPJMD," kata H. Mustafa. Ia juga menekankan bahwa pemimpin harus memiliki integritas, moral yang baik, dan kemampuan yang sesuai dengan jabatan.
Wajo telah menerima 14 kali penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, tetapi masih masuk zona merah dalam catatan KPK. Ini menunjukkan bahwa masih ada kelemahan dalam manajemen kepemimpinan kita.
Oleh karena itu, H. Mustafa meminta agar seleksi dilakukan dengan serius dan tidak hanya berdasarkan preferensi pribadi, tetapi berdasarkan kemampuan dan integritas calon. "Kita harus memastikan bahwa proses seleksi ini dapat dilakukan dengan transparan dan adil," katanya.
Evaluasi kinerja pejabat yang ada saat ini juga sangat penting. Apakah mereka telah memenuhi harapan dan standar yang ditetapkan? Jika tidak, maka kita harus berani melakukan perubahan dan memilih pemimpin yang lebih baik.
Namun, pertanyaan besarnya adalah, apakah seleksi ini hanya formalitas atau benar-benar dapat menghasilkan pemimpin yang berintegritas? Wajo butuh pemimpin yang mampu mengubah keadaan, bukan hanya memenuhi formalitas.
Dengan demikian, kita harus memantau proses seleksi ini dengan ketat dan memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mampu membawa Wajo keluar dari zona merah dan menuju kemajuan yang lebih baik.(Aw).
Post a Comment