Ragam Bahasan Topik Diskusi Rutin GMRI Setiap Kamus-Senin, 2 Oktober 2025
Oleh :Jacob Ereste
Mediapertiwi,id-Usai kunjungan khusus kepada Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Iwan Symule, menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu banyak pendapat dan masukan yang dia peroleh serta memberi pandangan balik yang patut menjadi rujukan guna membahas berbagai masalah di tanah air yang sedang menjadi perhatian banyak pihak, untuk kemudian dapat menemukan alternatif pilihan terbaik, agar bangsa dan negara Indonesia dapat terus membangun masa depan yang lebih baik, adil dan sejahtera.
Sebagai salah satu Ketua DPP Partai Gerindra, Iwan Sumule memang sudah relatif lama berkawan. Apalagi setiap mengadakan acara Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule selalu memesan konsumsi dari Rumah Makan Ayan Ancur sebagai usaha unggulan Sri Eko Sriyanto Galgendu yang juga dikenal dengan menu Soto Gubeng yang khas di kawasan Jl. Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat.
Sikap kritis yang berani dari Iwan Sumule, menjadi daya pengikat yang menarik bagi Sri Eko Sriyanto Galgendu. Meski kelakar yang konyol dan segar acap mewarnai pertemuan mereka yang terbilang akrab ini. Misalnya Iwan Sumule pernah berucap dengan seringnya mengkonsumsi menu Ayam Ancur yang sudah masuk Istana, dia yakin jejak pada saatnya nanti dirinya pun akan masuk Istana, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu berkisah Ikhwal keakrabannya bersama Iwan Sumule.
Masalah bangsa dan negara Indonesia yang mengalami kebangkrutan etika, moral dan akhlak kembali menjadi topik bahasan diskusi informal GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) pada acara pertemuan rutin Kamis-Senin, 2 Oktober 2025 di Sekretariat GMRI. Masalah kerusakan etika, moral dan akhlak bangsa Indonesia tidak mungkin dapat dibebani dari sudut pandang dan pengetahuan politik. Karena hanya dapat dilakukan oleh pemimpin spiritual, sebab masalah etika, moral dan akhlak berada pada wilayah spiritual.
Oleh karena itu untuk memperbaiki kerusakan etika, moral dan akhlak perlu dilakukan bersama dengan pemimpin spiritual dan pemimpin politik. Lantaran pertangjawaban tidak hanya diperlukan bagi umat, tetapi juga harus kepada Tuhan.
Penegasan Sri Eko Sriyanto Galgendu ini perlu dia tegaskan kembali dalam acara diskusi rutin GMRI Kamis-Senin, 2 Oktober 2025 di Sekretariat GMRI Jl. Ir. H. Juanda No. 4 A, Jakarta Pusat.
Hadir diantaranya Yuni, aktivis senior perempuan dari PDIP bersama Joyo Yudhantoro serta Wowok Prabowo dengan topik yang terus meluas memasuki masa kejayaan Majapahit yang telah melahirkan Kitab Negara Kertagama sebagai inti dari tujuan berbangsa dan bernegara mencapai masa kejayaannya.
Tujuan negara dan berbangsa seperti tertuang dalam Kitab Negara Kertagama itu jelas telah menghantar kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaan yang luar biasa, sehingga penghasilan rakyat ketika itu mencapai tingkat di atas rata-rata dalam setiap penghasilannya.
Sri Eko Sriyanto Ga Galgendu sebagai putra asli kelahiran Desa Nusukan, Solo pun sangat paham dengan proses dari pembangunan Pasar Nusukan, semasa awal Joko Widodo berproses legitimasi untuk Walikota Solo. Karena sejak proses awal Joko Widodo memasuki ranah politik pemerintahan -- dimana sebelumnya hanya berkutat dalam bidang usaha pertukangan untuk memproduksi mebel, Sri Eko Sriyanto Galgendu berkisah dirinya cukup banyak berperan. Meski setelah itu ia terus tersisih dan dilupakan hingga hendak tampil kembali sebagai calon Gubernur DKI yang terus berlanjut ke kursi Presiden..
Jadi pengetahuan dan pengenalan Sri Eko Sriyanto Galgendu terhadap sosok Joko Widodo yang kini selalu menjadi trending topik dalam berbagai aksi demo dan unjuk rasa, sangat dipahaminya, tidak hanya sebatas pembangunan Pasar Nusukan, Solo itu dahulu, tetapi juga tentang siapa Joko Widodo itu sekarang.
Politik global dengan perubahan politik Indonesia sendiri hingga pergantian Wakil Presiden dan proses yang bakal terjadi dalam berbagai alternatif, menjadi bahasan yang semakin menghangat menjelang malam di Sekretariat GMRI dalam suasana yang santai dan las-lasan tanpa beban. Sementara di luar, terdengar sayup-sayup derap barisan para prajurit yang tampaknya sedang bersiap untuk memeriahkan peringatan Hari TNI yang ke - 80.
Pecenongan, 2 Oktober 2025.
Post a Comment