News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Panorama Indah Sepanjang Jalan Spiritual Bertebar Penuh Rasa Syukur dan Pasrah Bersama Tawadhu Yang Tersemai

Panorama Indah Sepanjang Jalan Spiritual Bertebar Penuh Rasa Syukur dan Pasrah Bersama Tawadhu Yang Tersemai

 

Oleh:Jacob Ereste 

Mediapertiwi,id-Dalam praktek laku spiritual bisa dimulai dari sikap pasrah dengan menerima keadaan atau situasi dengan lapang dada tanpa perlawanan, tanpa penyesalan. Meski begitu tidak lantas berarti menyerah, karena lebih memiliki kemampuan untuk menerima apa yang terjadi dengan penuh kesadaran serta keikhlasan dalam suasana hati yang tenang dan tenteram.

Dari kepasrahan itu biasanya mampu melahirkan rasa syukur sebagai wujud terima kasih kepada Tuhan atas segala nikmat, karunia serta kebaikan yang telah dirasakan tanpa harus melakukan perbandingan dengan beragam kesulitan serta hambatan yang pernah dihadapi dan dirasakan sebelumnya. Jika pun kesulitan dan rintangan yang pernah dialami itu, harus dikenang, posisinya sekedar untuk mengingatkan saja guna melipat gandakan rasa syukur serta puja dan puji kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rachmat, taufik serta hidayahnya dalam bentuk sekecil apapun.

Hakikat syukur adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kebahagiaan agar tidak kemaruk dan tamak atas segala bentuk yang telah dinikmati. Bahkan, rasa syukur bagi sebagian orang bisa mengurangi stress dan kecemasan yang tidak perlu menjadi beban hidup. Karena itu, sikap dari rasa syukur dapat diwujudkan dalam bentuk do'a sebagai ekspresi terima kasih kepada Tuhan. Begitu juga dengan puja dan puji kepada Tuhan atau kepada orang lain yang telah memberi pertolongan atau kemudahan  untuk menggapai tujuan tertentu yang diinginkan. Sehingga ekspresi rasa syukur itu dapat diwujudkan untuk dapat ikut membahagiakan orang lain melalui pertolongan, pemberian dukungan atau semacam sedekah yang diberikan kepada orang lain tanpa mengharap sesuatu, kecuali hanya untuk menyenangkan hati atau membahagiakan orang lain tersebut tanpa pamrih apa-apa.

Ekspresi dari berbagai bentuk rasa syukur itu sangat diyakini hanya untuk meningkatkan kualitas hidup agar bisa lebih berarti bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.

Begitulah pasrah yang erat korelasinya dengan tawakkal untuk mengurangi rasa cemas dan stress. Hingga kemudian mampu meningkatkan kepercayaan diri serta keyakinan bahwa sesuatu itu tidak sepenuh tergantung pada hasil usaha keras yang telah dilakukan. Karena ada kekuatan lain yang sangat menentukan dari apa yang dapat diraih termasuk terhadap apa yang membuat kegagalan harus dialami dan dihadapi dengan tetap tegar dan tawakkal. Bahkan melalui tawakkal cukup dipercayai oleh orang banyak untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesabaran melalui do'a tanpa sesak dan rasa kecewa, menemukan cara yang lebih jitu penuh keyakinan terhadap Tuhan kelak akan memberikan hasil yang terbaik dan memberi banyak manfaat tidak hanya untuk diri sendiri.

Karena itu di dalam keyakinan Islam, sebagian hasil yang diperoleh dipercaya ada hak atau milik orang lain yang harus dan wajib dikeluarkan dalam zakat mal termasuk zakat fitrah.

Sikap tawakkal dan tawadhu sangat erat kaitannya dengan rasa syukur dan rendah hati atau merendahkan diri agar tidak sombong dan jumawa. Karena tawadhu merupakan salah satu sifat yang sangat penting untuk dicapai dalam mengikuti tuntunan serta ajaran agama.

Sikap tawadhu dapat meningkatkan jalinan hubungan dengan orang lain. Karena sikap dan sifat dari tawadhu dapat memperkuat hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Kecuali itu, sikap dan sifat tawadhu dapat mengurangi konflik dan meningkatkan keyakinan dan kesabaran dalam jalinan ikatan kebersamaan dalam satu bentuk kerjasama untuk terus berlanjut dan langgeng dalam suasana yang harmoni dan menyenangkan.

Yang lebih penting dari semua itu, bahwa sikap dan sifat tawadhu mampu meningkatkan kesadaran terhadap diri sendiri sekaligus memahami keterbatasan diri sendiri, sehingga tidak perlu terkesan neranyak, sombong dan angkuh atas kemampuan yang dimiliki, karena mungkin kemampuan itu tidak dimiliki oleh orang lain.

Pertanda dari sikap tawadhu -- rendah hati -- tidak sombong, tidak angkuh dan tidak pernah merasa benar sendiri. Apalagi  sampai merasa lebih pintar dari orang lain. Biasanya pertanda ini dimulai dari hasrat untuk tidak selalu tampil. Kecuali itu adalah kesediaan untuk menerima kritik  -- tidak anti kritik -- apalagi sekedar saran dan usulan yang dapat diterima atau dicerna oleh akal sehat.

Karena itu sikap dan sifat tawadhu seseorang pun akan ditandai oleh keikhlasan untuk mendengar pendapat serta usulan dari orang lain. Dalam istilah populer yang berkembang dalam forum diskusi Atlantika Institut Nusantara, kesediaan untuk meminjamkan telinga sendiri untuk orang lain tidak kalah penting dari hasrat pasang omong -- yang cuma mau memenuhi dan menyesaki telinga orang lain. Lebih cikaka lagi habis pasang omong berbusa-busa, setelah itu meninggalkan forum untuk tidak bersedia sedikitpun mendengar pendapat dan komentar dari orang lain. Dan suasana seperti ini, sungguh pekat mewarnai berbagai forum para aktivis dan kaum pergerakan di tanah air kita, khususnya Jakarta.

Panorama indah sepanjang jalan spiritual penuh rasa Syukur, ikhlas dan pasrah hingga tawadhu membasuh hati sambil berzikir dengan suasana muraqabah yang hening dan hidmat. Dalam derap kaum sufi yang berarak menerawang langit tasawuf jingga yang bening bersama wirit makrifat menggema di jagat raya yang gaduh dan keruh.

Banten, 4 Mei 2025  




Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment