News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Eksistensi Spiritual Sesungguhnya Ada Dalam Setiap Diri Manusia

Eksistensi Spiritual Sesungguhnya Ada Dalam Setiap Diri Manusia

Jacob Ereste 

P emahaman spiritual itu, sungguh banyak bertebaran di rumah sakit, sehingga kuasa Tuhan jadi tak terbantah, hanya dari sakit yang paling sederhana hingga sakit yang tampak sangat mendera mereka yang tengah mendapatkannya.

Ada anak muda yang masih belum genap dewasa usianya sudah terbaring di kursi roda tiada daya. Sosok orang tua yang mendorong kursi roda itu, justru terkesan lebih dominan menanggung derita. Sementara sang penyair yang duduk menunggu antrean sejak pagi buta, mulai Terkantuk-kantuk di ruang tunggu yang cukup luas dan banyak penghuninya itu. Maklumlah, sang penyair kita ini sudah berangkat seusai menunaikan shalat subuh di kampungnya yang berada jauh di pinggiran kota Jakarta. Sementara rumah sakit itu berada di tengah kota yang dilalui kendaraan roda empat -- bakan beroda   18 maupun kendaraan roda dua yang dominan dijadikan sarana mobilitas rakyat kebanyakan.

Seorang ibu tua yang sangat renta dituntun oleh anak dan cucunya menaiki tangga rumah sakit itu. Sementara anggota keluarganya yang lain tampak sibuk mempersiapkan kursi roda yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Sedangkan di luar pintu gerbang, tampak sejumlah anggota  keluarga penunggu yang tampak mulai lusuh dan lelah, karena mungkin sudah beberapa hari lamanya menemani keluarganya yang di rawat inap.

Diantara penjaga anggota keluarganya yang sakit itu, tampak tengah menikmati kopi dari warung berjalan yang menggunakan sepeda yang makin ngetrend menjadi pilihan usaha rakyat bermodal kecil. Wajah pengusaha kecil seperti inilah yang banyak bertebaran di Ibukota hari ini. Namun pasti bisa ikut serta  menggerakkan ekonomi rakyat hingga dapat terus bertahan hidup agar tidak kelaparan seperti rakyat miskin yang lain.

Wajah-wajah khas mereka yang berada di rumah sakit, meski tak semua buram, setidaknya sulit menemukan wajah yang membungah ceria, atau riang gembira seperti di tempat wisata. Kecuali wajah dokter dan para perawat yang sudah takdirnya harus terkesan ramah, lembut dan dingin sehingga setiap pasien yang menatap para petugas medik itu seperti ikut didinginkan tensi dan tingkat emosional diri mereka akibat letih dan payah menerima keadaan yang seharusnya tidak segawat apa yang harus mereka hadapi sekarang.

Tampaknya dari kondisi serupa inilah sang penyair kita pun ikut menyadari betapa tidak berkuasanya setiap orang atas dirinya sendiri. Sebab di dalam raut wajah yang dominan cemas itu lebih dari cukup untuk meyakinkan bahwa kuasa Tuhan itu sungguh luar biasa jauh meliputi bumi dan langit yang penuh misteri atau rahasia yang tak terpecahkan oleh akal pikiran manusia. Sekali lagi, penyair kita ini yang semakin asyik menjelajah wilayah dunia spiritual melihat  ketidakberdayaan nalar intelektual merambah lebih luas wilayah jelajah spiritual yang selama ini menjadi olok-olok dari kepongahan mereka yang selama ini merasa telah berpikir lebih rasional.

Padahal, realitasnya selalu mereka hadapi dengan tidak berdaya,  seperti melawan penyakit yang merongrong diri mereka sepanjang hayat. Bahkan untuk kentut dan sekedar buang air besar saja, pernah mereka alami sebagai suatu persoalan yang tidak kalah misteri juga, sekiranya tidak dapat dikatakan sebagai akses dari eksistensi spiritual yang sesungguhnya ada dalam setiap diri manusia.

RS. Dharmais, 12 Juli 2023

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment