News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rencana Pertemuan Spiritual Persaudaraan Antar Bangsa Dunia Akan Segera Membahas Kebangkitan Peradaban Spiritual

Rencana Pertemuan Spiritual Persaudaraan Antar Bangsa Dunia Akan Segera Membahas Kebangkitan Peradaban Spiritual

 

Oleh:Jacob Ereste

Mediapertiwi,id,-Spiritualitas itu penjaga sekaligus pengendali akal sehat. Jadi akal yang sehat pun harus dijaga dan dikendalikan, supaya tidak liar dan ngaco. Karena akal sehat itu bisa digunakan  secara salah hingga membuat kegaduhan, kejahatan, kemungkaran, kebohongan, kesombongan dan iri dengki serta segenap sikap dan sifat yang buruk, termasuk memaksakan kehendak sendiri, despotik, egoistik sampai ketidakpedulian kepada orang lain.

Karena itu di dalam agama ada aturan keterikatan manusia -- sebagai khalifah Allah di muka bumi -- semacam tata hubungan manusia dengan manusia dan tata hubungan manusia dengan sang pencipta. Yaitu habluminannas dan habluminallah. Adapun makna dari habluminannas itu bisa dipahami sebagai tata hubungan manusia dengan seluruh urusan di bumi, sedangkan makna habluminallah dapat dimengerti sebagai kesadaran dan pemahaman manusia yang memiliki hubungan tak terpisah dengan yang Maha Pencipta alam dan jagat raya serta seisinya, termasuk  manusia sebagai makhluk yang paling mulia dibanding dengan makhluk lain.

Kemuliaan manusia itu jelas ditandai oleh akal pikiran serta budinya luhur. Memiliki mata hati yang tajam dalam merasakan sesuatu yang tidak terlihat, yang tidak terdengar maupun sesuatu yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain.

Jadi keunggulan manusia itu bisa diperoleh dengan kemampuan untuk merasakan sesuatu yang mungkin tidak mampu dirasakan oleh manusia yang lain.

Begitulah, insting, mata hati, naluri, firasat yang dapat diasah --dipetajam -- untuk menembus tabir rahasia, termasuk sejumlah kebesaran dari Allah Yang Maha Luar biasa untuk diketahui dan dipahami oleh manusia yang memperoleh rachmat, hidayat dan mungkin semacam kemukjizatan yang tidak banyak bisa dimiliki oleh orang lain.

Karena itu, ada Nabi, ada Waliyullah, ada diantara manusia yang memperoleh petunjuk secara terang benderang karena tekun dan taat meniti jalan spiritual sebagai petunjuk untuk  mendekatkan diri kepada Tuhan. Jalan spiritual ini tidak hanya untuk penganut agama tertentu saja -- karena bagi semua umat beragama -- yang menunaikan tuntunan dan ajaran para Nabi sebagai Waliyullah  di muka bumi bisa mencapai tempat tertinggi disamping Allah dari perjalanan spiritual yang dilakukan dengan penuh keyakinan,  sabar, percaya diri, rendah hati, tidak sombong dan tidak ria, sehingga semua dilakukan semata-mata untuk tatanan yang harmoni dengan Tuhan dan manusia serta alam.

Perjalanan hidup manusia di dunia ini harus dan patut dilakukan dalam dimensi dan suasana spiritual,  bukan saja karena perjalan hidup manusia itu akan berakhir ke sana juga, akan tetapi makna dan hakekat hidup yang mulia itu harus dan wajib dikondisikan serupa itu, sehingga segala sesuatu yang terjadi di bumi akan harmoni, sesuai dengan sunnatullah, tidak menimbulkan kerusakan dan kegaduhan.

Kerusakan dan kegaduhan itu pun, tidak hanya berbentuk fisik --material-- tapi  bisa juga dalam bentuk spiritual -- menyakitkan perasaan orang lain dan sebagainya. Karena itu, prasyarat dalam laku spiritual itu adalah cinta kasih -- rachman dan rachim -- sesama makhluk lainnya, tanpa harus membedakan asal usul dan agama maupun suku bangsanya. Atas dasar pemahaman serupa itulah, GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama Posko Negarawan yang digagas dan dimotori Sri Eko Sriyanto Galgendu dan kawan-kawan giat membangkitkan kesadaran dan pemahaman spiritual di Indonesia untuk segera mendunia dengan program besar hendak mengadakan pertemuan besar persaudaraan keagamaan bangsa-bangsa se dunia di Indonesia dalam waktu dekat. Sosialisasi program akbar ini telah dicanangkan sejak tahun 2000 yang kini telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan -- khususnya dari seluruh tokoh agama di Indonesia -- hingga sekarang tinggal menunggu sambutan para tokoh agama dari berbagai negara yang ada.

Dari pertemuan antara Sri Eko Sriyanto Galgendu dengan Ida Rsi Wisesanatha di Griya Siwa Budha Segara Giri, Bali sempat membahas tentang keyakinan para master yoga dan guru meditasi dunia, tentang peralihan peradaban dunia, yang sedang menuju ke jaman spiritual. 

Para master yoga kaliber dunia yang tak kurang dari 30 negara itu, saat berguru kepada Ida Rsi Wisesanatha ini

berpendapat bahwa Indonesia akan menjadi cahaya dan pemantik kebangkitan spiritual di Abad 21 

Sri Eko, Ida Rsi, Prof Yudhie Haryono dan Dr Habib Sayuti Asyathri juga pernah mengadakan dialog mengenai bangsa spiritual dan perubahan peradaban. Dari dialog lewat online tak kurang dari tiga jam itu membahas tuntas perilaku masyarakat dunia yang sedang berwisata di Bali.  Kesimpulannya yang dapat dipetik dari realitas tersebut, ternyata pada umumnya para wisatawan tersebut menginginkan sesuatu yang tidak pernah mereka dapatkan di negaranya sendiri  maupun dari bangsa-bangsa di dunia, yaitu tentang spiritualitas seperti yang dimiliki bangsa Nusantara yang telah  diwujudkan dalam bentuk karya kebudayaan, trahdisi dan adat-istiadat dalam masyarakat dari kehidupan sehari-hari yang harmoni dan selaras.

Atas pertimbangan itu pula, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu akan segera diadakan dialog spiritual untuk Jaman dan Peradaban yang akan melibatkan para master yoga dan spiritualis kaliber dunia. Sehingga mereka yang sudah memperdalam ilmunya dari berbagai negara itu, termasuk India, Tibet, Cina dll dapat berbagi pengalaman untuk Indonesia yang diharap mampu menjadi pelopor bangkitnya peradaban spiritual di dunia, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu, Kamis, 27 April 2023.

Begitulah rencana pertemuan spiritual persaudaraan antar bangsa dunia, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu   untuk membahas peradaban spiritual yang diharap mampu memberi jalan pada kebuntuan umat manusia menemukan ketenteraman, kenyamanan dan rasa aman dalam kebersamaan hidup di bumi.

Banten, 27 April 2023

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment