News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pekerjaan Bendungan Teppo BatuE Di Ragukan.Diduga Dikerja Tanpa Tenaga Ahli Dan Pengawas Lapangan-

Pekerjaan Bendungan Teppo BatuE Di Ragukan.Diduga Dikerja Tanpa Tenaga Ahli Dan Pengawas Lapangan-

 
Mediapertiwi,co.(wajo sulsel) - Kegiatan Proyek Pekerjaan Bendungan Rahabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan (DI) yang berlokasi Teppo BatuE, Desa Tua Kecamatan Majauleng, Wajo, dari  Satker Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Wajo pada Bidang  Irigasi, yang sumber dananya dari Dana Alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2021 nilai Kontrak Rp.611.525.000,- . Dan Kontraktor Pelaksana CV.PUTRA NABIL PRATAMA, menuai sorotan tajam.

Betapa tidak, hasil pantauan media ini di lokasi belum lama ini, terlihat pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan juknisnya serta tidak adanya juga pengawas lapangan. 

Salah satu pekerjanya yang ditemui mengakui bahwa tidak adanya bimbingan site manager atau pengawas lapangan.

"Kami bekerja hanya di berikan gambar (reg. gambar kerja) dan pengawas lapangannya jarang datang. Cuma Pak Haji Asri yang biasa datang pemilik proyek ini, "ungkap pekerja tersebut.

Bang Ucok, salah satu aktifis di Wajo, yang dimintai tanggapannya terkait pekerjaan tersebut, bahwa dirinya sudah turun langsung melihat pekerjaan irigasi di Teppo BatuE. Ia menilai bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai di gambar pekerjaannya.

Menurut Bang Ucok, gambar kerja itu memiliki gambar detail yang skala gambar lebih besar lagi seperti Detail Pintu Air, Detail Pembesian. Setelah dirinya mengamati gambar kerja dan membandingkan cara kerja Tukang/Pekerja, maka diragukan  pada Konstruksi bendung (Spilway) tukang bekerja  secara terpisah dari plat lantai mercu, yang seharusnya  sesuai gambar  satu kesatuan (gambar potongan B-B) yang sesuai specifikasi ketebalan pada bagian depan plat lantai yang berfungsi balok yaitu  h=170 cm b=50 cm,  serta tebal plat sendiri yaitu 55 cm dan ketinggian spillway = 130 cm (specifikasi gambar).

Lainnya, lanjut Bang Ucok mengungkapkan, dilokasi ditemukan besi beton yang diperkirakan ukurannya Ø 8 mm dan  Ø 5 mm. Ia pun tidak mempertanyakan ini  besi digunakan untuk apa, karena sesuai standar untuk besi tulangan  beton pada bangunan kontruksi air minimal besi Ø 12 mm  dan besi behelnya paling rendah menggunakan  ukuran Ø 6 mm.

Intinya disini kata Bang Ucok, ia menyimpulkan bahwa pekerjaan tersebut terkesan dikerja asal jadi, baik dari study perencanaan  yang dinilai kurang sempurna karena tidak adanya bangunan pendukung (saluran pembagi) untuk mencapai tepat sasaran dan lebih utama  azas manfaat yang dapat dirasakan langsung  oleh  masyarakat.

Tak dapat dipungkiri Pembanguan Infrastruktur  sangat dibutuhkan oleh masyarakat, selain dari infrastruktur jalan yaitu infrastruktur sarana dan prasarana irigasi yang memadai, dari gambaran ini pula dapat menjadi penilaian tingkat  keseriusan Pemerintah  Daerah untuk membangun dari sektor pertanian, apalagi sudah ada pola dan beberapa regulasi serta berapa program dari pusat  menciptakan Pembangunan SDGs (sustainable  development Goals) yang cukup membantu tercapainya tujuan  mensejahterakan rakyat.

"Jadi saya berharap kepada pemerintah daerah, kiranya setiap program  yang akan dibangun dapat melibatkan masyarakat, sekalipun program yang direncanakan pemerintah daerah sudah menempuh beberapa tahapan dalam penyusunannya dan paling utama bagaimana azas manfaat dapat tepat sasaran, "harap Bang Ucok saat ditemui media ini beberapa waktu lalu. 

Hingga berita ini naik tayang, pihak kontraktor Pelaksana CV.PUTRA NABIL PRATAMA belum berhasil ditemui untuk di konfirmasi. (TIM).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment