Ia mengatakan, selama ini yang menjadi permasalahan dan tugas yang harus diselesaikan, karena hanya fokus pada infrastruktur darat dan mengesampingkan kehidupan masyarakat di pulau. Oleh karena itu, Nurdin menyebut, di akhir tahun 2020 hingga tahun 2021, fokus pada sektor perikanan dan kehidupan masyarakat pulau.

“Pulau Sulawesi, di dalamnya ada Sulsel yang memiliki 330 pulau. Hampir rata-rata setiap tahun membuat perencanaan lebih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur di darat,” katanya, pada Outlook Sulsel 2021.

Menurutnya, potensi yang ada di pulau belum dilihat sebagai potensi yang besar. Padahal, Sulsel sebagai penyangga pangan.

Hal terkait dari potensi yang belum tergarap maksimal adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih bertumpu pada non-pertanian, non-perikanan, non-peternakan, non-pariwisata. Masih didominasi pajak kendaraan.

“Saya berharap hari ini ada sebuah rekomendasi yang konkrit tentang bagaimana mendorong ekonomi kita berdasarkan basis kekuatan kita,” terangnya.

Dalam pandangannya, Pemerintah Provinsi harus memposisikan diri sebagai wakil pemerintah pusat. Harus mampu mensinergikan program kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

Ia juga berharap, baik Bank Pembangunan Daerah (BPD), Jamkrida dan Perseroda, didorong meningkatkan PAD Sulsel.

“Bantuan ke daerah juga lebih besar. Saya juga meminta BPD supaya mengawal daerah. Saya yakin dan percaya, kita punya banyak potensi di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.

Sedangkan untuk di Kota Makassar, salah satu aset daerah yang akan hadir adalah Twin Tower. Kantor pemerintahan terintegrasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan PAD.

“Saya ingin aset Pemprov Sulsel ini betul-betul bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan asli kita. Karena Twin Tower ini yang dimanfaatkan pemerintah daerah itu hanya 30 persen. 70 persennya adalah ruang komersil. Kalau ini berjalan dengan baik, ada mal, restoran, dan masih banyak hal-hal yang akan tumbuh,” pungkasnya. (Red,hms)

Sumber:Humas Pemprov SulSel